25 Hal Tentang Palestina
Kalau anak Anda bertanya kenapa Anda begitu serius mengikuti perkembangan Palestina, apa jawaban Anda?
Saya sarankan anda sebelum melanjutkan membaca makalah ini untuk sejenak berfikir seandainya benar-benar anak anda bertanya tentang ini, apakah Anda bisa menjawabnya?
Saudaraku, saya berikan kepada anda 25 jawaban penting yang hendaknya diketahui oleh anak-anak Anda tentang Palestina dan Baitul Maqdis sehingga mereka mengetahui kenapa kita begitu sibuk dan perhatian pada kejadian Palestina ini. Saya sarankan Anda membacakan makalah ini pada anak-anak atau bisa mengirimkannya lewat whatsapp sehingga tersebar dan terbaca banyak orang terlebih anak-anak kita. Harapannya supaya anak-anak kita tahu, meski kita sibuk dengan urusan dunia, namun Palestina adalah urusan pertama hidup kita.
Katakan kepada anak-anak kita: Wahai anakku…
Palestina adalah tempat tinggal para Nabi
Nabi kita Ibrahim as hijrah ke Palestina. Nabi Luth as diselamatkan Allah menuju ‘tanah yang diberkahi’ yaitu Palestina dari adzab yang turun kepada kaumnya. NabiDawud as hidup di Palestina dan membangun mihrabnya disana. Nabi Sulaiman as memerintah alam semesta seluruhnya saat itu juga dari Palestina.Kisah yang masyhur di antaranya adalah kisah bersama dengan semut, yaitu tatkala raja semut berbicara kepada rakyatnya,”Wahai semut, masuklah kamu semua ke sarangmu.” Tempat kejadian ini disebut Wadi Naml (Lembah Semut) yang terletak berada di Palestina, dimana letaknya di samping kota ‘Asqalan. Di Palestina juga terdapat mihrab Nabi Zakaria as. Nabi Musa asjuga disebutkan meminta kaumnya untuk masuk ke ‘Negeri yang suci’. Dinamakan suci artinya bersih dari kesyirikan dan dijadikan tempat tinggal para Nabi. Palestina juga menjadi saksi bisu banyaknya mukjizat yang turun, di antaranya kelahiran Nabi Isa as dari ibunda Maryam, seorang wanita muda yang melahirkan putra tanpa bersuami sebelumnya. Allah mengangkat Nabi Isa as kepada-Nya tatkala Bani Israil berikrar akan membunuhnya. Di Palestina jugalah Maryam bisa menggoyang-goyangkan pohon kurma setelah melahirkan, padahal sebagaimana diketahui hal itu mustahil karena kuatnya pohon kurma dan ditambah lagi lemahnya seorang wanita yang baru saja melahirkan. Di antara tanda akhir zaman juga akan muncul Nabi Isa di Menara Putih yang berada di Palestina , dia akan membunuh al Masih Ad Dajjal di dekat pintu Lud di Palestina. Palestina juga diriwayatkan adalah padang Mahsyar (berkumpulnya manusia) dan Mansyar (bertebarnya manusia) sebelum mereka dimasukkan ke dalam surga atau neraka di akhir zaman nanti. Ya’juj dan Ma’juj juga akan bertempur di tanahnya di Palestina di akhir zaman. Dan kisah-kisah lain yang begitu banyaknya terjadi di Palestina, diantaranya kisah Tholut dan Jalut.
Anakku bertanya: Bagaimana dengan kisah Nabi Muhammad dan apa hubungannya dengan Palestina?
Saya katakan, wahai anakku…
Kiblat pertama kali dari kewajiban melakukan shalat adalah ke arah Baitul Maqdis. Tatkala Nabi hijrah ke Madinah, turunlah malaikat Jibril di saat beliau sedang shalat, kemudian memerintahkan beliau mengubah arah kiblat dari arah Baitul maqdis ke arah Mekkah al Mukarramah. Masjid dimana beliau shalat saat itu dinamakan Dzul Qiblatain atau masjid yang memiliki dua kiblat.
Rasulullah tatkala melaksanakan perintah Isra’ Mi’raj juga pergi dahulu ke baitul maqdis sebelum naik menuju langit. Inilah perhentian pertama setelah beliau bertolak dari Mekkah menuju langit. Kemudian beliau menjadi imam dan shalat bersama para nabi. Oleh karenanya Baitul Maqdis adalah markaz para Nabi.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ أَوَّلَ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ ثُمَّ أَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ بَعْدُ فَصَلِّهِ فَإِنَّ الْفَضْلَ فِيْهِ وَفِيْ رِوَايَةٍ أَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلِّ فَهُوَ مَسْجِدٌ
“Aku bertanya, “Wahai, Rasulullah. Masjid manakah yang pertama kali dibangun?” Beliau menjawab, ‘Masjidil Haram”. Aku bertanya lagi : Kemudian (masjid) mana?” Beliau menjawab, “Kemudian Masjidil Aqsha”. Aku bertanya lagi : “Berapa jarak antara keduanya?” Beliau menjawab, “Empat puluh tahun. Kemudian dimanapun shalat menjumpaimu setelah itu, maka shalatlah, karena keutamaan ada padanya”. Dan dalam riwayat lainnya : “Dimanapun shalat menjumpaimu, maka shalatlah, karena ia adalah masjid” [HR Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Dzar]
Wahai anakku…
Tahukah engkau bahwa Abu Bakar As Siddiq di tengah kesibukan beliau dengan masalah murtadnya para penduduk arab di jazirah arab saat beliau awal menjabat khalifah dan di tengah kesibukan beliau mempersiapkan tentara untuk memerangi mereka supaya kembali kepada Islam, beliau tidak membatalkan pasukan yang sudah diperintah Nabi saw untuk pergi ke Syam (Palestina dan sekitarnya) padahal beliau sangat membutuhkan mereka untuk membantu menyelesaikan masalah di dalam negeri yang sedang dalam kondisi kritis itu?
Dan tahukah engkau bahwa masa keemasan penaklukan islam adalah terjadi di masa Umar bin Khattab ra. Beliau ini tidak pernah keluar dari Madinah untuk merayakan penaklukan suatu kota atau negara melainkan Palestina saja. Beliau pergi ke Palestina sendiri, membuka kota dengan damai, kemudian shalat bersama mereka, dan menyerahkan kunci kota untuk menyelamatkan orang-orang Nasrani dari kezaliman tentara Romawi. Kemudian Palestina ditaklukkan kembali oleh Shalahuddin Al Ayyubi di tahun 583 H. Saat itu terjadi di hari Jumat tanggal 27 Rajab yang bertepatan di hari dimana Rasullah melakukan mi’raj ke langit melalui Baitul Maqdis. Bertepatannya hari itu adalah sesuatu yang menakjubkan dimana Allah telah memudahkan Baitul Maqdis kembali ke pangkuan pemiliknya tepat di waktu terjadinya Isra’ Mi’raj.
Anakku bertanya: Kenapa dinamakan Baitul Maqdis (rumah yang suci)?
Aku jawab: Nama ini dikenal sejak sebelum turunnya Al Quran. Tatkala Al Quran turun kemudian dinamakan Masjidil Al Aqsha. Dinamakan dengan tempat yang suci karena kesucian (peristiwa, tempat) yang terjadi di dalamnya. Oleh karena itu juga bumi Palestina dan Syam disebut bumi Ribath (tempat berjaga ketika berperang), dimana talah gugur syahid di dalamnya sebanyak 5000 shahabat yang mulia. Mereka berjuang membebaskan baitul maqdis dan memerdekakannya dai kedzaliman Romawi. Dan terus saja para syuhada berguguran hingga saat ini, karena inilah bumi Syuhada dan bumi Ar Ribath.
Anakku berkata:
Kalau begitu pentingnya Masjidil Aqsha dan bumi Syam seperti pentingnya dua haram Makkah dan Madinah. Bukankah begitu, ayah?
Aku menjawab: Benar anakku… makanya Allah mengumpulkan keduanya di dalam firman-Nya:
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنَ وَطُوْرِ سِيْنِيْنَ وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِيْنَ
Ibnu Abbas ra berkata: Maksud dari Tin adalah negeri Syam, dan Zaitun adalah negeri Palestina. Turi Siniin (Tursina/Sinai) adalah pegunungan dimana Allah mengajak Musa berbicara di atasnya ialah Mesir. Sedang Baladil Amin (Negeri yang aman) adalah Mekah al Mukarramah. Allah berfirman:
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.” (QS. Al Anbiya: 105)
Anakku berkata:
Sekarang aku mengetahui pentingnya Palestina dan Masjidil Aqsha sebagaimana aku telah mengerti bahwa shalat di dalamnya berkali lipat pahalanya sebanyak 500 kali daripada shalat di tempat lain. Benarkan demikian, ayah?
Aku jawab: Iya itu benar, maka jangan lupa berdoa untuk Palestina dan pendudukanya wahai anakku. Barakallahu fik…
Kudus 30 Juli 2014
Diterjemah dari web saaid oleh Rohmanto