Biasa Onani Ketika Puasa Ramadhan
Saya seorang pria dimana dulu sekitar umur empat belas atau lima belas tahun biasa melakukan onani di siang hari bulan Ramadhan. Dan saat itu saya tahu hukumnya bahwa onani membatalkan puasa. Saat saya onani terkadang keluar mani terkadang tidak. Dan catatan tambahan, saya saat itu belum pernah mimpi basah dan saya tidak ingat berapa hari saya melakukan onani. Apa yang harus saya lakukan dan apa hukumnya?
Jawab:
Segala puji hanya milik Allah.
Apabila seorang yang berpuasa melakukan onani kemudian keluar mani maka batallah puasanya. Jika tidak keluar mani maka tidak batal puasanya.
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: Jika seseorang melakukan onani maka dia telah melakukan hal yang haram dan tidak batal puasanya kecuali jika sampai keluar mani. Jika keluar maka batallah puasanya. (Al Mughni 363/4)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata: Onani di siang hari bulan Ramadhan adalah membatalkan puasa jika dilakukan dengan sengaja dan sampai keluarnya mani. Maka seseorang yang melakukan hal ini wajib mengqadha’ (mengganti di hari lain) jika puasanya tersebut adalah puasa yang wajib. Dan dia hendaknya bertaubat kepada Allah subhanahu wata’ala karena onani itu tidak boleh baik ketika berpuasa ataupun tidak. (Majmu’ Fatawa Syaikh Bin Baz 267/15)
Ulama Lajnah Daimah diminta berfatwa tentang seseorang yang melakukan onani di siang hari bulan Ramadhan di saat umurnya masih empat belas atau lima belas tahun dan tidak tahu berapa hari dia melakukan onani tersebut. Apa yang wajib dia lakukan?
Lajnah Daimah menjawab:
Pertama: Melakukan onani adalah tindakan yang haram, sedang melakukannya di bulan Ramadhan lebih berat lagi keharamannya.
Kedua: Seseorang yang melakukan onani wajib mengqadha’ hari yang puasanya batal karena onani tersebut. Karena onani membatalkan puasa. Kira-kira saja berapa hari biasanya dia melakukan onani saat itu (jika lupa jumlah harinya). Wabillahi taufiq wa shollallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa alihi washohbihi wasallam.
Syaikh Abdul Aziz bin baz
Syaikh Abdurrazzah afifi
Syaikh Abdullah Ghudayyan
Fatwa Lajnah Daimah lil Buhuts ilmmiyyah wal ifta’ (Lembaga Riset Ilmu dan Fatwa Saudi Arabia)
Wallahu a’lam