Proses Penggalian Sumur Pesantren (tahap 1)

Dengan tenaga hanya 3 orang, sumur sedalam 8 meter mulai digali. Baru setengah meter ternyata sudah keluar air. Namun, mengikuti saran orang-orang tua sebaiknya tetap digali lagi karena air ini terlalu tinggi kandungan besinya, dengan ciri meski airnya bening namun air menimbulkan bekas warna kekuning-kuningan pada alirannya

 

sumur batu

air sumur gunung 20140613_100910 20140613_102512

Lihat digambar bagaimana air tanah ‘atas’ menimbulkan warna kuning yang artinya air ini tidak layak konsumsi. Mulailah para tukang menggali mengukir batu putih keras ini inchi demi inchi. Perhatikan lingkaran sumur tersebut benar-benar maha karya para tukang di abad modern ini. Hanya dengan modal besi linggis dan timba air mereka menyobek batu untuk bertemu sang mata air. Pemandangan yang langka! Barakallohu fihim.

mata air mulai muncul penggali sumur penggali sumur

Subhanallah setelah kedalaman 4 meter, mata air mulai menunjukkan keberadaannya. Air mulai keluar melalui celah tipis pada dinding batu sumur ini. Para tukang menggunakan diesel untuk menyedot air ke luar sumur supaya mereka bisa melanjutkkan menggali sumur lebih dalam. Mereka berkeyakinan ada mata air yang lebih besar di bawah sana.

Mau tahu kelanjutan perjuangan dahsyat mereka selama berminggu-minggu ini? Simak artikel selanjutnya…

Lokasi Pesantren:

Riyadhul Quran, Kadireso, Triwidadi, Pajangan, Bantul, Yogyakarta

Mau ikut donasi? Sms kami di: 081392373928

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *