Tujuh Kenyataan Penting Dalam Hidup
Terdapat tujuh kenyataan penting yang hendaknya kita perhatikan dalam hidup ini dan jangan pernah menyepelekannya. Saya sangat yakin -atas izin Allah- bagi siapa yang memperhatikannya maka dia akan mendapatkan banyak manfaat. Kenyataan-kenyataan itu adalah sebagai berikut:
Pertama: Anda tidak akan pernah bisa berbuat baik kepada seluruh manusia, dan seluruh manusia juga tidak akan bisa berbuat baik kepada Anda. Kenyataan ini juga berlaku bagi seluruh manusia selain Anda. Maka jangan pernah mengira orang membenci Anda tatkala Anda belum atau tidak berbuat baik kepadanya, dan juga jangan mencoba membenci orang yang tidak berbuat baik kepada Anda.
Kedua: Dunia ini sangat besar sekali dan manusia yang ada juga sangat banyak sekali hingga pada batas yang tidak mungkin bisa dibayangkan. Maka meski anda berbuat, meski Anda berprestasi, meski Anda berada dimanapun, ingatlah bahwa segala itu adalah sangat kecil sekali di bandingkan dengan besarnya alam ini. Maka jangan pernah berlaku sombong.
Ketiga: Ketika Anda tertimpa musibah atau keletihan menghadapi suatu perkara kemudian berusaha menyampaikan kepada banyak orang atau curhat, jangan mengira hal ini akan menjadikan mereka berbelas kasih dan hubungannya semakin sayang kepada Anda. Percayalah, kebanyakan orang akan mendengar apa yang Anda katakan hanya untuk mengambil pelajaran untuk diri mereka sendiri dan sebagian yang lain malah tidak perduli meski hanya sekedar mendengarkan apa yang Anda keluhkan. Dan Anda hanya akan mendapati jumlah yang sangat sedikit sekali yang berusaha memberi solusi pada masalah Anda. Maka, jangan pernah menyangka mereka yang banyak itu menipu Anda. Namun ingatlah bahwa ini adalah kehidupan seluruh orang yang setiap orang memiliki berbagai perkara yang menyibukkan mereka sendiri.
Keempat: Seluruh manusia berbuat dosa dan dosa mereka berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada satu kelompokpun manusia yang tidak berbuat dosa. Namun akan ada perbedaan yang besar bagi siapa yang bertaubat dengan segera sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Shahih:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
( كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَابُوْنَ ) حَسَنٌ صَحِيْحٌ التَّرْغِيْبُ وَالتَّرْهِيْبُ [ 3139 ].
“Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa), dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya (dosanya) adalah yang banyak bertaubat.” (hasan, lihat shahih at-Targhib wa at-Tarhib 3139)
Kelima: Tidak terdapat satupun prestasi yang terjadi dalam sekejab, namun ia melalui proses panjang dan berlalunya waktu. Cukup hargai waktu Anda dengan penuh penghargaan maka Anda akan berprestasi, Insya Allah.
Keenam: Orang yang paling banyak membutuhkan perhatian khusus dari kita adalah keluarga yaitu; orang tua, anak-anak, pasangan kita, dan saudara-saudara. Namun disayangkan, sebagian kita justru menjadikan perhatian khususnya kepada orang lain, sedang perhatian kepada keluarga justru lebih sedikit dari yang seharusnya. Padahal terdapat dalam sebuah hadits shahih yang memberikan arahan agar kita memberikan perhatian khusus kepada keluarga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم- خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَاخَيْرُكُمْ لأَهْلِى. رواهالترمذى
Artinya: “Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam berasabda: “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Ash Shahihah (no. 285).
Ketujuh: Meski orang yang mencintai Anda bersedih tatkala Anda meninggal dunia nanti, kesedihan mereka tidak akan mengubah keadaan Anda setelah itu. Malah justru ada orang meninggal yang disiksa karena tangis keluarganya sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْمَيِتَ لَيُعَذَّبُ بِبُكَاءِأَهْلِهِ عَلَيْهِ
“Sesungguhnya mayit akan disiksa karena tangisan keluarganya padanya” (HR. Bukhari no. 1286 dan Muslim no. 927).
Tangis yang dimaksud disini adalah tangisan haram yang berlebihan seperti sambil menampar-nampar pipi, merobek baju dan sebagainya.
Tidak ada yang bermanfaat bagi Anda melainkan doa anak yang shalih, ilmu yang manfaat dan sadaqah jariyah.
Oleh karena itu, sebaik-baik yang hendaknya kita fokuskan saat ini adalah mempersiapkan segala apa yang terjadi setelah kematian kita dan fokus pada hal-hal yang bermanfaat bagi kita di sisi Allah. Hargai hidup dengan melakukan hal yang mendekatkan diri kepada Allah. Perbanyak berbuat amal shalih selama hayat dikandung badan.
Ya Allah tambahkanlah ketakwaan kepada kami, ampunilah perbuatan kami yang telah lalu dan yang akan datang. (Diterjemahkan dari tulisan Muslih bin Zwaid Al Utaiby di web said.net)
Gunungsempu, 15 Januari 2015