Islam Rahmat Untuk Alam Semesta
Ringkasan ceramah ust firanda di masjid Manunggal Bantul
Beliau memulai tausiyah dengan mengatakan bahwa sumber pembahasan tema islam rahmat untuk semua adalah dari kitab Minhajus Sunnah karya ibn Taymiyah. Alasannya adalah karena di zaman ibn Taymiyah sama dengan zaman saat ini; dimana para pelaku sunnah dibenci, dan pelaku bid’ah yang menguasai. Maka kita perlu mencontoh sikap Ibnu Taimiyah terhadap musuh-musuh beliau dimana musuh-musuh beliau saat itu adalah Ar Rofidhoh! Mereka bukan sekedar musuh biasa, bahkan beliau mengatakan Ar Rofidhoh adalah musuh paling berbahaya dari segala musuh. Namun sikap beliau kepada musuh-musuhnya tersebut adalah beliau tetap adil, tidak kasar dan tidak mendhalimi.
Ibnu Taimiyah mengatakan:
أهل السنة: أعلم الناس بالحق، وأرحمهم بالخلق
Ahlus sunnah adalah orang yang paling tahu dengan kebenaran dan paling sayang kepada makhluk
Dalilnya adalah:
Dalam riwayat Tirmidzi dengan teks,
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاء
“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah yang di atas muka bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan hasan sahih oleh Tirmidzi dan disahihkan al-Albani)
Letak pendalilan hadits di atas adalah “Man”. Man adalah isim mausul yang bermakna menyeluruh atau umum. Maka maknanya adalah siapa saja yang ada di atas bumi maka layak disayangi. Baik dari orang muslim, orang kafir, orang taat, orang maksiat, bahkan hewan-hewanpun layak disayangi.
Hadits Abu Hurairah Rasulullah bersabda:
إِنَّهُ مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يُرْحَمْ
(HR. Bukhari dan Muslim, ini lafazh Muslim)
bersambung