SEBAB SESEORANG TERKENA SIHIR
Dunia adalah tempatnya ujian Allah. Seorang mukmin akan biasa diuji Allah aik dengan ujian berupa kesempitan hidup, atau kelapangan hidup, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, dan berbagai syahwat dan keinginan-keinginan manusiawi. Allah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةًۭ ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya: 35)
Makna ayat adalah: Kami akan menguji kamu terkadang dengan musibah-musibah dan terkadang dengan nikmat-nikmat, kemudian akan Kami perhatikan siapakah orang yang bersyukur dan siapakah orang yang kufur serta siapakah yang berputus asa dan siapakah yang mau bersabar.
Di antara ujian yang Allah timpakan ini adalah terkena sihir. Orang yang terkena sihir dalilnya sangat jelas menurut syar’iat, namun banyak orang di zaman ini masih saja meragukannya. Diantara sebab terkena sihir adalah sebagai berikut:
Pertama: Ujian dari Allah azza wa jalla
Sihir terkadang bisa menimpa pada sebagian orang yang shalih atau orang yang baik agamanya. Demikianlah kenapa Rasulullah pun juga pernah terkena sihir sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang disampaikan oleh ‘Aisyiah radhiyallahu anha ia berkata:
سَحَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ يُقَالُ لَهُ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ حَتَّى كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُ الشَّيْءَ وَمَا فَعَلَهُ
“Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam disihir oleh seseorang dari Banî Zuraiq, yang bernama Labîd bin al-A’sham, sehingga beliau merasa melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya.
Kemudian diceritakan beliau didatangi dua malaikat dan mengobatinya dan menunjukkan benda yang menjadi tempat terkenanya sihir beliau, kemudian beliau memerintahkan untuk mengubur dan sembuhlah beliau. Hadits ini sahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya.
Sihir yang menimpa nabi adalah satu macam dari sakit yang wajar menimpa seorang manusia. Kemudian Allah sembuhkan penyakit beliau ini. Hal ini adalah sesuatu yang wajar yang menimpa seorang nabi sebagai sifat dasarnya manusia, dan tidak akan mengurangi kemuliaan beliau sebagai seorang nabi. Karena sihir ini tidak mempengaruhi sabda dan wejangan beliau kepada umat, sebagaimana disampaikan dalam sambungan hadits di atas.
Kedua: Karena kemaksiatan dan banyaknya dosa
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍۢ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍۢ
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy-Syura: 30)
Ketiga: Lalai dari berdzikir kepada Allah
Allah berfirman:
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ ٱلرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُۥ شَيْطَٰنًۭا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٌۭ
Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (QS. Az-Zukhruf: 36)
Rasulullah bersabda:
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُوْلِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لاَ مَبِيْتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ،وَإِذاَ دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُوْلِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيْتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيْتَ وَالْعَشَاءَ.
“Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya lalu ia menyebut nama Allah (yaitu membaca basmallah) ketika masuk dan ketika dia makan, setan akan berkata: ”Tidak ada tempat menginap dan makan malam bagi kalian”. Dan jika ia masuk rumah lalu tidak menyebut nama Allah ketika masuk, niscaya setan berkata: ”Kalian mendapatkan tempat menginap”. Jika ia lupa juga menyebut nama Allah ketika makan, setan akan berkata lagi: ”Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam”. [HR Muslim]
Keempat: Hasad atau Iri
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا تَباغَضُوا وَلا تَحاسَدُوا ولا تَدابَرُوا ولا تَقاطَعُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْواناً. لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخاهُ فَوْقَ ثَلاثٍ
“Jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling hasad, jangan kalian saling membelakangi, jangan kalian saling memutuskan hubungan, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim untuk menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR. Al-Bukhari no. dan Muslim no. 2559)
Semoga Allah melaknat Iblis dan seluruh bala tentaranya. Semoga Allah memberikan perlindungan kepada seluruh hamba-hamba-Nya dari makar-makar Iblis dan segala pengikutnya.
Blog seorang ikhwah berikut bisa juga untuk referensi tambahan:
http://manhaj-ahlussunnah.blogspot.com/2013/01/adanya-sihir-dan-nabi-muhammad-saw-pun.html