2 Jam Waktu Terdahsyat dalam Sehari!

Bulan Ramadhan telah tiba. Bulan dimana terbentang amal shalih begitu banyaknya. Sehari terdapat 24 jam dan masih dikali sebulan, dimana seseorang akan memperoleh pahala dari apapun amal shalih yang dilakukan. Pahalanya, berlipat ganda melebihi amal di bulan lain. Namun tahukah kita, dalam 24 jam tersebut ada 2 jam yang amal shalih di dalamnya sangat dahsyat jika dilakukan. Amal shalih di dalam 2 jam ini tidak bisa dilakukan di jam-jam yang lain, dan pahalanya jauh lebih besar daripada di jam-jam yang lainnya.

Kapankah 2 jam tersebut? Ialah sekitar jam 4 sampai jam 6 pagi. Berikut akan disampaikan amal apa yang bisa dilakukan di waktu tersebut dan sedahsyat apa pahalanya.

Setelah bagun pagi dan sebelum melakukan segala amal tersebut mulailah dengan sebuah dzikir yang disebutkan dalam hadits berikut:

مَنْ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ الْحَمْدُ لِلهِ وَسُبْحَانَ اللهِ وَلَا إِلَهَ إِلّاَ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ ثُمَّ قَالَ اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي أَوْ دَعَا اسْتُجِيْبَ لَهُ فَإْنَ تَوَضَّأ ثُمَّ صَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُ)

“Siapa terbangun dari tidurnya di malam hari kemudian membaca:

Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodir. Alhamdulillah wasubhaanalloh walaa ilaaha illallooh wallohu akbar walaa haula walaa quwwata illaa billah.

(“Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kekuasaan dan bagi-Nya pujian dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu. Segala puji milik Allah, Maha suci Allah, dan tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah”)

kemudian membaca : Allohummaghfirlii

(“Ya Allah ampunilah aku”)

atau berdoa maka akan dikabulkan. Jika dia kemudian berwudhu dan shalat maka akan diterima shalatnya. “ (HR. Bukhari)

Kemudian lakukan amal berikut:

Pertama: Shalat sunnah wudhu dua rakaat, meski di awal malam sudah melakukan witir tidak mengapa. Dengan shalat ini kita akan memperoleh keutamaan:

  1. Shalat malam adalah sebaik shalat setelah shalat fardhu, sebagaimana hadits yang masyhur.
  2. Beramal di sepertiga akhir malam dimana doa padanya akan dikabulkan sebagaimana hadits dari Abu Umamah radhiyallahu anhu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya: “Wahai Rasulullah, doa apa yang paling didengar Allah?” Beliau menjawab: “Doa di penghujung malam yang terakhir dan di belakang shalat fardhu.” (HR. At Tirmidzi)
  3. Berada di waktu dimana Allah turun ke langit bumi, sebagaiman disebutkan dalam hadits yang shahih.
  4. Memperoleh kemuliaan yang hakiki berdasar hadits: “Ketahuilah bahwa kemuliaan orang mukmin adalah dengan shalat malam dan kemuliaannya jug adalah merasa cukup dari meminta-minta kepada orang.”

Kedua: Sahur meski dengan beberapa kurma untuk mendapatkan keberkahan dan shalawat para malaikat serta untuk mendapat pahala meniti sunnah. Semua kemuliaan ini terdapat dalam hadits-hadits sahih

Keempat: Menirukan suara adzan subuh dan membaca shalawat. Kemudian diikuti dengan istighfar dan menyibukkan diri dengan dzikir

Kelima: Shalat sunnah fajar. Nilai shalat ini lebih baik daripada dunia seisinya. Dikerjakan di rumah karena shalat sunnah lebih utama dikerjakan di rumah.

Keenam: Keluar rumah menuju masjid untuk shalat subuh berjamaah dan bisa mendapatkan takbiratul ihram imam serta berada di shaf pertama. Amal ini banyak fadhilahnya:

–          Ditulis seperti seseorang yang shalat setengah malam sebagaimana hadits dari Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصًّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ رَوَاهُ مْسْلِمٌ

“Siapa yang shalat isya dalam jamaah maka seakan dia shalat setengah malam dan siapa yang shalat subuh dalam jamaah maka seakan ia shalat sepanjang malam. “( HR Muslim)

–          Mendapatkan cahaya yang sempurna berdasarkan hadits Buraidah dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظلم إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنًّوْرِ التَّامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ . رواه الترمذي وأبو داود

“Berilah kabar gembira kepada orang yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid-masjid dengan (pahala) cayaha yang sempurna di hari kiamat.” (HR. At Turmudzi dan Abu Dawud)

-Mendapat jaminan Allah. Sebagaimana hadits Samrah bin Jundab radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللهِ

“Siapa yang shalat subuh berjamaah maka dia berada dalam jaminan Allah.” (HR. Ibnu Maja dengan sanad yang shahih)

Dan pahala-pahala lain yang sangat banyak seperti disaksikan oleh para malaikat, selamat dari sifat orang munafik, dan melihat Allah di surga nanti.

Ketujuh: Tetap di tempat selesai mengerjakan shalat Subuh berjamaah sampai terbit matahari dengan melakukan dzikir atau membaca Al Quran.

Perbuatan ini akan melahirkan kebaikan berikut ini:

-Mengikuti kebiasaan Nabi, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Samak bin Harb dia berkaata, Aku berkata kepada Jabir bin Samrah: Engkau dulu senang duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam? Dia berkata: Ya. Dulu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam jika selesai shalat Subuh, beliau duduk di tempat shalatnya sampai terbit matahari. Beliau berbicara dengan para shahabat dan menyebutkan peristiwa jahiliyah, membaca sya’ir. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa dan tersenyum. (Hadits ini dikatakan Shahih oleh Syaikh Al Albani)

-Mendapatkan pahala haji dan umrah sebagaimana hadits Anas Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Siapa yang shalat subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari kemudian shalat dua rakaat maka dia mendapatkan pahala haji dan umrah secara sempurna, secara sempurna, secara sempurna. (Imam Al Albani menshahihkan hadits ini. Lihat hadits nomer 6346 dalam shahih Al Jami’).

-Mendapatkan waktu pagi, dimana waktu ini adalah waktu penuh berkah berdasarkan hadits Shokr Al Ghamidi bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdoa:

“Ya Allah berkahilah umatku di waktu paginya.” (Syaikh Al Bani menshahihkan)

-Malaikat bershalawat untuk orang yang duduk di masjid selama mereka duduk di dalamnya.

-Shalat Dhuha

 

Selesailah dua jam waktu terdahsyat ini. Perhatikan dalam agenda harian kita, apakah terdapat di sana kegiatan dua jam berturut-turut hanya untuk Allah? Tidak ada? Maka dimanakah kita selama ini?

 

Bagaimana kita bisa melakukan kegiatan baik di atas?

Pertama: Perbaiki pengetahuan kita bahwa masuknya surga itu harus dengan amal, bukan sekedar dengan harapan!

Dua: Hitung umur kita, dan bandingkan manakah kegiatan yang lebih indah dari dua jam bersama Tuhan kita?

Ketiga: Hidayah Allah itu didapat dengan sungguh-sungguh dalam berdoa kepada Allah. Sudahkah? Ingatkah sebuah doa yang diajarkan Rasul:

اللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Ya Allah, bantulah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur untuk-Mu, dan beribadah dengan baik bagi-Mu.

Keempat: Harus ada keinginan yang kuat

Kelima: Sungguh-sungguh, Sungguh-sungguh, dan Sungguh-sungguh

Alhamdulillahi rabbil alamin

Diterjemahkan dari makalah Ubaidilah bin Ahmad Al Qohtony

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *