Makna Tarawih dan Cara Mengerjakannya
Pertanyaan: Fadhilatus Syaikh, diantara bentuk peribadatan kepada Allah di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih. Apa maksud dari shalat tarawih dan tahajud itu?
Jawaban:
Tarawih adalah shalat malam, ialah shalat malam di bulan Ramadhan yang dimaksudkan di dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam berikut:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan keimanan dan pengharapan pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, no. 2008, dan Muslim, no. 174)
Dinamakan tarawih karena orang-orang kala itu memanjangkan shalatnya. Setiap kali mereka mendapatkan empat rakaat –yaitu dengan dua salam- mereka bertarawih atau beristirahat, kemudian bangkit lagi. Inilah yang dimaksud dari hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:
مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُصَلِّي أَرْبَعًا، فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا، فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا
“Nabi menambah shalat malam baik di Ramadhan atau selainnya lebih dari sebelas rakat. Beliau melakukan shalat empat rakaat, dan jangan sekali-kali engkau tanya tentang kebagusan dan panjang (rakaatnya), kemudian beliau shalat empat rakaat (lagi) dan jangan sekali-kali engkau tanya tentang kebagusan dan panjang (rakaatnya), kemudian beliau shalat tiga rakaat.” (HR. Bukhari no. 2013 dan Muslim no. 738)
Maksud dari hadits tersebut adalah beliau shalat empat rakaat dengan dua salam namun memisah antara empat yang pertama dengan empat yang terakhir (dengan istirahat).
Tarawih ini adalah satu sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau shalat bersama sahabat selama tiga hari kemudian shalat sendirian sembari bersabda: “Aku khawatir shalat ini akan diwajibkan atas kamu semua.”
(Beliau khawatir jika shalat tarawih dengan berjamaah terus bersama para sahabat akhirnya akan diwajibkan Allah sehingga khawatir memberatkan umatnya_pent).
Maka selayaknya setiap orang tidak menyia-nyiakan shalat ini supaya bisa mendapatkan ganjaran pahala shalat malam di bulan Ramadhan yaitu terampuni segala dosa yang dilakukan di masa lalu. Dan seyogyanya mendirikan shalat bersama imam karena Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. Ahmad dan musnadnya nomer 20450. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih_pen)
(Jawaban Syaikh Ibnu Utsaimin)
Tentang makna hadits tarawih dilakukan empat-empat memang sudah sejak lama para ulama bersilang pendapat. Ada yang menafsirkan empat rakaat ini adalah setiap dua rakaat salam karena memadukan dengan hadits lain dari sifat shalat malam nabi yang dilakukan dua rakaat dua rakaat, dan ada juga yang berpendapat empat rakaat ini dimaknakan satu kali salam.
Lihat hadits berikut:
Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhu, bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى
“Shalat malam itu dua raka’at dua raka’at” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 991 & 993 & 1137, Muslim no. 749, Abu Daawud no. 1326, dan yang lainnya dari Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa]
Tentu dalam hal ini tidak perlu kita berdebat panjang. Karena secara dhahir hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah melakukan kedua-duanya. Melakukan empat-empat rakaat adalah boleh, dua-dua rakaat juga boleh dan tentu lebih afdhal.
Wallahu a’lam