Tiupan Israfil
Sejatinya manusia itu tidak akan mati. Ketika ada seseorang yang mati ruhnya masih hidup. Hanya jasadnya yang mati dan dikuburkan. Namun ruh seseorang akan tetap hidup dan dia berpindah dari alam dunia menuju alam setelahnya. 3 tahapan alam yang akan dilalui seorang manusia setelah lahir dari perut ibunya adalah:
Satu, alam dunia
Dua, alam barzakh alam atau alam kubur
Tiga, alam ketetapan atau alam akhirat dimana seseorang di alam ini akan dipisahkan antara yang hidup di surga atau neraka (Kita bermohon kepada Allah semoga dimasukkan ke surga tanpa sebentar dan sedikitpun tersentuh api neraka).
Sang Peniup Sangkakala
Saat dunia penuh dengan kemaksiatan, dan saat dunia yang sudah sangat tua ini habis masanya maka Allah akan memerintahkan kepada malaikat Israfil alaihissalam untuk meniup sangkakala atau terompetnya dan terjadilah hari kiamat. Malaikat Isrofil ini uniknya hanya punya satu tugas dari Allah yaitu meniup sangkakala. Tugas meniupnya ini seumur-umur juga hanya tiga kali saja, tiupan mengagetkan, tiupan kematian dan tiupan kebangkitan. Beberapa ulama menyebutkan hanya dua kali saja yaitu tiupan kematian dan tiupan kebangkitan. Tiga tiupan tersebut adalah sebagai berikut:
Tiupan pertama, adalah tanda terjadinya hari kiamat, dimana dunia akan digoncangkan segoncang-goncangnya, dan akan terjadi hura-hara yang mahadahsyat. Gunung-gunung akan meletus, langit akan runtuh, lautan akan saling beradu dan menimbulkan api yang menyala, planet akan saling bertubrukan, bintang akan saling berjatuhan, matahari dan bulan akan menyatu, bumi akan kehilangan gravitasinya sehingga manusia seperti laron yang berterbangan. Setelah itu, bumi akan seperti awal penciptaannya yaitu berupa kabut dan asap. Inilah hari yang sangat mengerikan dimana hendaknya kita selalu berlindung kepada Allah tentang hari ini.
Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌۭ . يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌۭ.
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (QS. Al Hajj: 1-2)
Tiupan kedua, menjadikan seluruh makhluk akan mati kecuali yang dikehendaki Allah. Dalam tiupan yang kedua ini seluruh makhluk Allah akan mati kecuali beberapa yang Allah kehendaki masih hidup.
Allah berfirman:
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌۭ يَنظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (QS. Az Zumar: 68)
Tiupan ketiga, membangunkan seluruh manusia dari tidur panjangnya di alam barzakh.
Allah berfirman:
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ ۘ يَوْمَ يَدْعُ ٱلدَّاعِ إِلَىٰ شَىْءٍۢ نُّكُرٍ
خُشَّعًا أَبْصَٰرُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ ٱلْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌۭ مُّنتَشِرٌۭ
مُّهْطِعِينَ إِلَى ٱلدَّاعِ ۖ يَقُولُ ٱلْكَٰفِرُونَ هَٰذَا يَوْمٌ عَسِرٌۭ
Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan, mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: “Ini adalah hari yang berat”. (QS. Al Qamar: 6-8)
Perjalanan manusia setelah dibangunkan dari Kubur
Bagaimana perjalanan hidup seorang manusia di tahapan ketiga ini? Al Quran dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah menjelaskannya dalam berbagai ayat. Wahyu Allah menjelaskan kepada manusia supaya manusia bersiap-siap dalam menghadapi kesusahan alam tersebut. Karena, kemudahan dan kesulitan alam tersebut tergantung pada kehidupan manusia di tahap saat ini, yaitu alam dunia. Seseorang yang mempersiapkan dengan baik yaitu dengan melakukan amal-amal shalih yang diajarkan Nabinya maka akan merasakan kemudahan dan akan dimuliakan Allah. Namun, siapa yang tidak berbekal, siapa yang melewatkan waktunya untuk tindakan sia-sia dan justru melakukan amalan yang mendatangkan murka Allah, maka Allah akan menyulitkan hidupnya di akhirat. Na’udzubillahi min dzalik. Penjelasan tentang tema terakhir ini bisa disimak pada makalah berikutnya, Insya Allah.