Bakar Ikan Nyam nyam..
“Ust, ini kami sedang kuras kolam.. segera kesini ya,”demikian suara Pak Agung dikejauhan via telpon.
“Siap, pak.”tukas kami.
Semoga Allah memberikan pahala berlimpah kepada beliau.
Alhamdulillah, ada saja cara Allah memberikan rezki kepada para santri. Beberapa hari sebelumnya Bendahara sedang mengeluhkan harga sayuran yang mahal-mahal. Harusnya logika kita di musim begini sayuran mudah didapat ya, tapi ternyata justru sayuran susah di dapat dan mahal-mahal. Khususnya harga cabai, yang naik hinga 70.000 rupiah!
Namun, bukan sayur gratis atau murah yang didapat oleh pesantren tapi malah ikan gratis. Masya Allah. Puluhan kilo ikan nila yang masih hidup disumbangkan oleh Pak Agung ke Pesantren. Maka siang itu ketika ikan datang, ramai-ramai santri membersihkannya dan sore itu juga ikan langsung dieksekusi oleh Ibu Dapur. Digoreng, sungguh sedapnya untuk makan malam. Sehabis halaqot malam sekitar jam 21.30 karena tak mau melewatkan nikmatnya ikan segar, maka kembali para santri diajak untuk membakar ikan ramai-ramai.
Sungguh nikmat yang luar biasa indahnya…
Allah berfirman tentang ikan:
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencai (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 14)
Di dalam Al Quran berkali-kali Allah menyampaikan tentang satu nikmat yaitu bernama ikan ini. Hal ini menunjukkan bahwa ikan sangat bermanfaat untuk manusia.
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-prang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat selama kamu dalam ihram. dan bertaqwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al Maidah: 96)
Pent: Lautan dalam ayat ini juga bermakna sungai
Alhamdulillah ya Rabb.