Shalat Gerhana di Pesantren

IMG-20160309-WA0007

IMG-20160309-WA0007

Pada tanggal 9 Maret, Allah berikan tanda kekuasaannya yaitu gerhana matahari. Di pagi yang cerah itu jamaah Pesantren Riyadhul Quran berduyun-duyun mendatangi masjid Riyadhul Quran untuk ‘nguri-uri’ sunnah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yaitu shalat gerhana. Shalat yang sebagian besar jamaah ini belum pernah melaksanakan sebelumnya. Sebelumnya mereka pernah mengalami hal yang serupa, tepatnya tahun 1983. Namun bukannya shalat gerhana, pada saat itu mereka malah di rumah masing-masing, bersembunyi takut dengan takhayul yang beredar kuat bahwa matahari sedang dimakan oleh Bathara Kala, seorang Buto perlambang angkara murka. Mereka khawatir imbasnya sampai bumi. Kemudian mereka bersembunyi di dalam rumah. Bahkan ibu-ibu yang hamil hendaknya sembunyi di bawah kolong. Ada juga yang melakukan ritual memukul lesung, yaitu sebuah kayu panjang yang lobang tengahnya dimana kayu ini biasa untuk menggiling padi cara manual saat itu. Mereka memukul lesung dengan harapan Bathara Kala segera pergi.

Namun, berkembangnya zaman dan semakin fahamnya kaummuslimin dengan ilmu agama, semua hal itu ditinggalkan. Kaum muslimin mulai faham bahwa semua itu adalah dusta dan hanya rekaan orang-orang yang jauh dari agama.

Ketika gerhana, kaum muslimin hendaknya banyak bertakbir, bertasbih dan istighfar serta melaksanakan shalat gerhana dan banyak bersedekah.

Pada acara shalat gerhana ini hadir sekitar 100 jamaah. Alhamdulillah, dakwah sunnah semakin bisa diterima. Amiin.